Jumat, 27 Maret 2009

Terbukti ! Amerika dan Eropa di ambang kehancuran

Fakta-fakta terbaru tentang proses kehancuran yang tengah dihadapi oleh Amerika dan sekutu-sekutunya dengan kapitalismenya dalam segala lini kehidupan memang terbukti. Dan kemenangan Islam nampaknya sudah dipelupuk mata. Islam, secara pasti, akan mampu memenangkan benturan peradaban melawan super power kebatilan itu. Namun, kapan kemenangan Islam dan keruntuhan Amerika itu benar-benar terjadi? Siapakah gerangan umat Islam yang akan meretas jalan menuju kembalinya Islam ke pentas kepemimpinan dunia tersebut. Bagaimana karakteristik generasi baru harapan Islam tersebut? Bagaimana proses terjadinya peralihan kekuasaan di panggung dunia ini? Ilmu, amal, rencana, dan langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh untuk merealisasikan segala harapan dan keyakinan tersebut?

Nantikan segera bedah buku spektakuler ‘Menanti Kehancuran Amerika dan Eropa’ di beberapa kota besar di Indonesia. Insya Allah didukung data-data mutakhir perkembangan terkini kebangkrutan negeri adidaya dan krisis kapitalisme.

Seiring perkembangan terakhir berkenaan dengan krisis keuangan di Amerika dan Eropa, permintaan pembaca terhadap buku menanti kehancuran Amerika dan Eropa yang ditulis oleh : Abu Fatiah Al Adnani dan kelompok telaah kitab Ar-Risalah memang mendadak meningkat tajam. Sekalipun buku ini telah mengalami beberapa kali proses cetak ulang, nampaknya perkembangan terbaru krisis keuangan terburuk di Amerika dan Eropa menjadikan buku yang dirilis September tahun lalu ini benar-benar diminati dan dicari-cari pembaca serta menggugah keingintahuan masyarakat.

Kami mohon maaf kepada pembaca, jika persediaan buku tersebut di di beberapa kota belum tersedia lagi. Konfirmasi dan keterangan lebih lanjut silahkan hubungi : 081-21508586 (Wien) / Telp / Fax : (0271) 726452

Gelombang Tsunami Moneter Menimpa Kapitalis Ribawi

Dengan akumulasi utang bangsa Amerika per 2007 (jumlah utang pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta, dan rumah tangga) sebesar lebih kurang US$ 48 trilyun[1] (dengan kurs 1 US$ = Rp. 9000,- nilainya akan setara dengan kira-kira Rp. 432.000 trilyun, baca: empat ratus tiga puluh dua ribu trilyun rupiah!), secara teoritis, jika Bank Sentral Jepang dan / atau Cina dan/atau sejumlah investor lainnya (cukup salah satu saja yang beraksi, lainnya akan segera mengikuti) memutuskan menarik seluruh investasinya keluar Amerika, maka akan terjadi suatu gempa moneter yang luar biasa hebat, yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah umat manusia, di Amerika dengan episentrumnya terletak pada dua tanduk syaitannya, yaitu bursa saham dan pasar uangnya. Gempa moneter raksasa ini selanjutnya akan menimbulkan gelombang tsunami moneter yang luar biasa dahsyat yang menjalar ke seluruh penjuru dunia! (Barangkali memang layak untuk menjadikan runtuhnya menara kembar WTC sebagai simbol runtuhnya Amerika melalui kedua tanduk syaitannya, yaitu pasar uang dan pasar saham.)

Jika gempa penyebab tsunami di Samudra Hindia terjadi karena adanya patahan pada lempeng kerak bumi yang bergeser secara perlahan-lahan, maka fenomena yang sama seakan-akan tengah terjadi pada sektor moneter. Harian Kompas edisi 1 Oktober 2004 melaporkan adanya peningkatan transaksi mata uang secara global, dari US$ 1.200 milyar per hari pada 2001 (atau setara dengan US$ 1.400 milyar pada kurs dollar saat ini), menjadi US$ 1.900 milyar per hari pada 2004. Transaksi masih didominasi oleh jual beli mata uang dollar Amerika (US$), yaitu sebesar 89%. Rambatan kenaikan nilai transaksi dollar ini diperkirakan masih akan terus terjadi hingga suatu waktu, ketika muncul pemicu (seperti penarikan modal asing dari Amerika) yang mematahkan rambatan tersebut, lalu…bum…terjadi gempa moneter raksasa, dikuti dengan fenomena gelombang tsunami moneter yang menjalar ke seluruh dunia..

Sebenarnya sangat mudah bagi Allah untuk menghancurkan Amerika lebih cepat dari waktu yang diperkirakan. Cukuplah Allah menjadikan para investor terbesar untuk Amerika itu mencabut investasinya secara spontan. Allah buat Jepang, China dan Inggris menarik saham mereka, dan seketika itu juga Amerika akan lumpuh dan kelimpungan. Tetapi nampaknya Allah menginginkan agar kehancuran itu bukan hanya menimpa Amerika, Allah juga menghendaki agar kehancuran itu menimpa kepada semua yang terlibat dalam jaring-jaring kapitalis ribawi ini. Allah hendak menghancurkan seluruh negara yang turut menopang ekonomi kufur ini karena mereka secara terang-terangan telah menantang perang terhadap-Nya.

Dikutip dari : Buku Menanti Kehancuran Amerika dan Eropa

Karangan : Abu Fatiah Al Adnani

Global Warming dan Keluarnya Dajjal

Ada sebuah nubuwat yang benar-benar menggambarkan betapa dekatnya masa-masa keluarnya Dajjal dengan seluruh fenomena pemanasan global. Bencana kekeringan dan banjir yang bersamaan, gempa bumi dan tanah longsor yang terus beriringan, badai topan dan angin kencang yang memporak-porandakan bangunan, meningkatnya suhu bumi hingga titik derajat tertinggi yang menimbulkan kematian secara massal, kesemuanya adalah bagian dari akibat yang ditimbulkan oleh pemanasan global. Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal adalah tempo waktu tiga tahun yang sangat sulit, dimana pada waktu itu manusia akan ditimpa oleh kelaparan yang sangat. Allah memerintahkan kepada langit pada tahun pertama darinya untuk menahan 1/3 dari hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan 1/3 dari tanamannya. Kemudian Allah memerintahkan kepada langit pada tahun kedua darinya agar menahan 2/3 dari hujannya dan memerintahkan bumi untuk menahan 2/3 dari tanam tanamannya. Kemudian pada tahun ketiga darinya Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya, lalu ia tidak meneteskan setitik airpun dan memerintahkan bumi agar menahan seluruh tanamannya, maka setelah itu tidak tumbuh satu tanaman hijaupun dan semua binatang berkuku akan mati kecuali yang tidak dikehendaki Allah. Para sahabat bertanya, ”Dengan apa manusia akan hidup pada saat itu ?” Beliau Shallallahu alaihi wa sallam menjawab, ”Tahlil, takbir dan tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan makanan.[1]

Nabi Isa as akan Turun untuk menyelamatkan kaum muslimin dari kegelapan total akibat asap global

Dalam sebuah riwayat disebutkan :

Dajjal mengepung penduduknya. Saat itu sebagian kaum Muslimin berlindung ke atas perbukitan dan pegunungan Syam. Kemudian Dajjal dapat mengepung mereka dengan menempati tempat asalnya. Sehingga, ketika cobaan dan kegentingan telah berlangsung lama menimpa kaum Muslimin, salah seorang di antara mereka kemudian berkata, ‘Hai sekalian kaum Muslimin! Hingga kapan kalian dalam keadaan begini, padahal musuh Allah telah menginjakkan kaki di bumi kalian? Bagi kalian hanya ada dua pilihan, Allah mematikan kalian sebagai syuhada atau memenangkan kalian!’ Kemudian mereka bersumpah setia (baiat) untuk mati-matian berjihad, yang hal itu diketahui Allah sebagai kejujuran dari diri mereka sendiri. Kemudian KEGELAPAN (zhulmah) menimpa mereka, sehingga tak seorang pun dapat melihat telapak tangannya. Kemudian Isa bin Maryam turun lalu membuka pandangan mata mereka. HR. Abdurrazzaq no. 20834

Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa ketika kaum Muslimin sedang berperang melawan Dajjal dan pengikutnya, di mana pada saat itu kaum Mus­limin hampir mengalami kekalahan, maka tiba-tiba datanglah kegelapan (zhulmah) yang melingkupi mereka semua, sampai mereka tidak bisa melihat tangannya sendiri. Dari informasi ini dapat diduga bahwa kemungkinan zhulmah atau kegelapan itu adalah kegelapan asap/kabut ad-Dukhaan yang datang akibat meteor menghantam bumi untuk.

Global Warming, dapatkah diselamatkan?

Isac Asimov dan Frederik Pohl dalam bukunya Our Angry Earth menulis: Sebagian besar manusia sulit menyadari realitas kehancuran lingkungan hidup yang ada di sekitarnya. Ini karena penghancuran-penghancuran ling­kungan hidup itu terjadi bersamaan dengan proses-proses yang sedang mereka kerjakan sendiri, yang sering “bertujuan” untuk membangun masa depan. Padahal, yang terjadi adalah sebaliknya. Tragedi masa depan itu justru sedang berjalan di depan kita dan kita sendiri yang menjalankannya.

Apa yang ditulis Asimov-Pohl benar. Berbagai tragedi lingkungan yang kini sedang terjadi -kenaikan suhu atmosfir bumi, polusi, deforestasi, dan mewabahnya penyakit berbahaya- sebenarnya merupakan hasil dari perbuatan manusia sendiri. Tragisnya, sebagian besar manusia belum menyadari akan hal itu.

Akhir zaman yang telah dinubuwatkan; seperti skenario sebuah drama dalam panggung kehidupan

Ibarat sebuah drama, kehidupan manusia saat ini sudah memasuki babak-babak terakhir. Kerusakan yang semakin bertambah parah dan manusia yang semakin kehilangan sifat kemanusiaannya adalah salah satu bukti faktual atas pernyataan ini. Manusia jahat semakin banyak, dan orang-orang yang bijak semakin langka. Bertikai dan membunuh demi kepentingan pribadi semakin marak terjadi.

Demi melihat seluruh realitas dan fakta yang ada, menjadi sangat sulit untuk mengatakan bahwa peradaban modern ini akan mencegah pemanasan global. Teknologi secanggih apapun tidak akan mempu menyetop emisi karbon. Hujan asam yang saat ini terus terjadi telah dinubuwatkan. Dengan kata lain, yang paling penting adalah bagaimana mengakhiri semuanya dengan sebuah akhir yang baik, husnul khatimah. Ya, ’biarlah’ pemanasan global itu tetap berjalan, ’biarlah’ global warming itu terus menghantam, ’biarlah’ air laut itu terus naik dengan perlahan, ’biarlah’ gempa bumi dan angin topan itu menunjukkan tasbih dan tahmidnya kepada manusia, dan biarlah semua itu tetap terjadi (sebab semua itu adalah sunnatullah di alam ini), yang paling penting bagaimana agar kita selamat dari fitnah, selamat dari ujian, selamat dari semua musibah dan mati dengan khusnul khatimah. Wallahu a’lam bish shawab.

[1] HR. Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan Al Hakim, shahih. Lihat Ash- Shahihah no.2457

Jumat, 27 Februari 2009

avril thea

knpa y nha ska k avrill lavigne???????
cok gra pkirken kunaon?????
tuinx kan jawaban na teh.............